BTC Makin Menggila! Nilai Bitcoin Tembus Rp 2 Miliar per Koin



AgenNews.com Pasar kripto kembali mencuri perhatian dunia pada tanggal 6 Oktober 2025, seiring kenaikan harga BTC yang semakin menguat dan menembus rekor tertinggi baru. Di tengah dinamika ekonomi global dan tekanan makro­ekonomi, lonjakan Bitcoin kali ini menyiratkan bahwa instrumen digital tersebut semakin dianggap sebagai aset lindung nilai oleh sebagian investor.





Fakta Terbaru: Kenaikan Harga BTC



  • Berdasarkan laporan Reuters, pada tanggal 5 Oktober 2025, harga Bitcoin sempat menembus US$ 125.245,57, naik sekitar 2,7 % dibandingkan sebelumnya.  
  • Di hari berikutnya, Bitcoin kembali mencetak rekor, dengan harga menembus US$ 125.689 dalam sesi perdagangan Asia.  
  • Di pasar Indonesia, data dari Liputan6 melaporkan bahwa pada 6 Oktober 2025, Bitcoin berada pada kisaran US$ 123.206 atau sekitar Rp 2,04 miliar (asumsi kurs Rp 16.613/USD).  
  • Secara performa mingguan, BTC tercatat menguat sekitar +10,01 % dan dalam 24 jam sebelumnya naik sekitar 0,74 % menurut data CoinMarketCap yang dikutip Liputan6.  
  • Di sisi lain, firma investasi seperti Bitcoin Well juga turut memanfaatkan momentum ini dengan membeli sekitar 12,26 BTC senilai ~$122.572 per koin, meningkatkan cadangan mereka menjadi total ~54,62 BTC.  



Dengan demikian, data menunjukkan bahwa kenaikan harga BTC bukan sekadar lonjakan sesaat, melainkan dipicu oleh faktor fundamental yang lebih dalam — yang akan kita ulas di bagian selanjutnya.





Analisis: Mengapa BTC Bisa Melejit?




H2: Faktor Pendorong Kenaikan




H3: Aliran Institusional & ETF Kripto



Sejumlah laporan menyebut bahwa aliran dana institusional ke produk-ETF terkait Bitcoin semakin kuat. Menurut Investopedia, pembelian masuk ke ETF kripto melampaui US$ 3,2 miliar pada periode terakhir, mendukung tekanan beli yang signifikan. 


Investor institusional—seperti perusahaan besar, dana pensiun, maupun korporasi—mulai memandang BTC sebagai aset diversifikasi dan hedging terhadap inflasi. Dengan likuiditas yang semakin besar, Bitcoin kian mendapatkan legitimasi di pasar keuangan.



H3: Pelarian dari Devaluasi Mata Uang Fiat



Dalam suasana ketidakpastian ekonomi global, investor cenderung mencari aset yang dianggap sebagai “store of value”. Tren pelemahan dolar AS dan kekhawatiran inflasi mendorong sebagian investor untuk masuk ke Bitcoin. Ini sejalan dengan konsep “debasement trade” di mana investor menggunakan aset keras seperti emas dan kripto sebagai perlindungan nilai. 



H3: Sentimen Politik dan Kebijakan AS



Ketidakpastian politik di AS, termasuk ancaman shutdown pemerintah dan tertundanya rilis data ekonomi penting, turut menyuntikkan sentimen bahwa aset fiat mungkin akan terdampak. Reuters mencatat bahwa momentum bullish BTC sebagian berasal dari perubahan kebijakan yang pro-kripto di bawah administrasi Presiden Donald Trump. 



H3: Ruang Teknis & Strategi Pasar



Dari sudut teknikal, Bitcoin berhasil break out dari pola kanal menurun dua bulan terakhir, dan kini berada di dekat zona jenuh beli. Investopedia memproyeksikan bahwa jika momentum ini terjaga, BTC bisa mengarah ke level US$ 160.000 dalam beberapa pekan ke depan, dengan support signifikan berada di kisaran US$ 107.000 hingga US$ 74.000. 


Namun, trader juga memperingatkan potensi konsolidasi sebelum tembus lebih jauh. Menurut analisis dari TradingView, ada peluang koreksi kecil atau retest support di level ~US$ 118.000 jika tekanan beli melemah. 





Dampak & Implikasi “Kenaikan Harga BTC”




H2: Bagi Investor Ritel dan Kripto Lokal



Kenaikan harga BTC memberi keuntungan signifikan bagi investor awal atau mereka yang sudah memegang posisi. Namun, ini juga membawa risiko volatilitas tinggi—terutama bagi investor baru atau yang menggunakan leverage.


Di pasar lokal Indonesia, lonjakan ini meningkatkan minat masyarakat terhadap kripto. Volume transaksi di bursa lokal kemungkinan melonjak seiring publik mencoba memanfaatkan momentum.



H2: Bagi Industri Kripto dan Lembaga Keuangan



Perusahaan kripto—baik exchange, penyedia wallet, maupun layanan blockchain—mendapat angin segar. Lonjakan harga menarik pengguna baru dan meningkatkan pendapatan transaksi. Selain itu, institusi keuangan yang sebelumnya skeptis mulai menjajaki kolaborasi atau produk kripto seperti ETF dan trust.


Beberapa korporasi juga meningkatkan cadangan kripto mereka sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset, seperti yang dilakukan Bitcoin Well. 



H2: Potensi Risiko & Catatan Kewaspadaan



  • Overheating pasar: Data on-chain menunjukkan aktivitas transaksi pada beberapa titik mencapai titik terendah 5 tahun, menimbulkan kekhawatiran bahwa lonjakan harga mungkin “kelebihan panas”.  
  • Titik koreksi: Jika momentum beli melemah, BTC bisa mengalami koreksi signifikan ke zona support teknis seperti US$ 110.000–US$ 118.000.
  • Ketergantungan pada kebijakan luar: Karena sebagian besar tekanan dipicu oleh faktor eksternal (misalnya kebijakan AS), BTC bisa sangat sensitif terhadap berita negatif secara mendadak.






Perkiraan ke Depan & Strategi



  • Beberapa analis memproyeksikan bahwa BTC bisa menyentuh US$ 150.000 dalam jangka menengah hingga akhir 2025 jika momentum tetap.  
  • Namun, bukan hal mustahil untuk terjadi fase konsolidasi atau koreksi, terutama jika pasar keuangan global mengalami guncangan tak terduga.
  • Strategi yang disarankan:
    1. Memasang level stop-loss untuk melindungi modal.
    2. Trailing stop bila sudah memperoleh keuntungan signifikan.
    3. Diversifikasi aset agar tidak terlalu tergantung pada satu instrumen kripto.
    4. Memantau berita makro, kebijakan moneter, dan data on-chain sebagai sentimen kunci.






Kesimpulan & Pesan Untuk Pembaca



Fenomena kenaikan harga BTC pada tanggal 6 Oktober 2025 bukan lagi sekadar lonjakan pasar semata, melainkan refleksi dari pergeseran persepsi terhadap kripto sebagai kelas aset yang lebih matang dan dihargai secara institusional. Meskipun potensi keuntungan terbuka lebar, investor tetap perlu berhati-hati terhadap risiko volatilitas dan perubahan kondisi global.


Ingin mengikuti perkembangan kripto lainnya seperti altcoin, regulasi, atau panduan strategi? Jelajahi artikel-artikel terbaru kami di blog ini untuk wawasan lengkap dan update terkini.


Catatan Redaksi AgenNews:

Semua data dalam artikel ini diperoleh dari sumber publik dan terpercaya seperti Reuters, Investopedia, Liputan6, dan lembaga riset terkait pada Oktober 2025. Meskipun kami berupaya menjaga akurasi, pembaca tetap diminta melakukan verifikasi independen sebelum mengambil keputusan investasi. AgenNews tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul.


Also Read
Latest News
  • BTC Makin Menggila! Nilai Bitcoin Tembus Rp 2 Miliar per Koin
  • BTC Makin Menggila! Nilai Bitcoin Tembus Rp 2 Miliar per Koin
  • BTC Makin Menggila! Nilai Bitcoin Tembus Rp 2 Miliar per Koin
  • BTC Makin Menggila! Nilai Bitcoin Tembus Rp 2 Miliar per Koin
  • BTC Makin Menggila! Nilai Bitcoin Tembus Rp 2 Miliar per Koin
  • BTC Makin Menggila! Nilai Bitcoin Tembus Rp 2 Miliar per Koin
Post a Comment