AgenNews.com — Kebijakan tarif baru yang diumumkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk impor asal China pada Jumat (11/10/2025) mengguncang pasar global. Tak hanya pasar saham, harga kripto seperti Bitcoin dan Ethereum juga mengalami tekanan tajam.
Bitcoin dan Ethereum Terpukul oleh Ketegangan Dagang
Data pasar menunjukkan Bitcoin (BTC) turun 3,1% ke level USD 118.800, sementara Ethereum (ETH) merosot 3,7% menjadi sekitar USD 4.220. Penurunan ini terjadi usai Trump memberlakukan tarif tambahan 25% untuk sejumlah produk elektronik dan komponen teknologi asal China.
Kebijakan tersebut dinilai sebagai sinyal keras terhadap Beijing dan langsung menimbulkan efek domino di pasar global. Investor memilih keluar dari aset berisiko dan mengalihkan dana ke instrumen safe haven seperti emas dan dolar AS.
“Reaksi pasar sangat cepat. Ketika ketegangan dagang meningkat, investor cenderung menghindari aset berisiko, termasuk kripto,” kata Mark Walters, analis keuangan global dari FinTech Insight.
Efek Domino ke Seluruh Pasar Aset Digital
Tidak hanya Bitcoin dan Ethereum, altcoin besar seperti Solana (SOL), Cardano (ADA), dan XRP juga ikut anjlok 4–6% dalam 24 jam terakhir. Total kapitalisasi pasar kripto global menyusut lebih dari USD 90 miliar, menandakan tekanan besar dari sisi makroekonomi.
Analis menyebut bahwa kebijakan tarif Trump memperkuat dolar AS dan menurunkan selera risiko investor. Situasi ini mendorong koreksi di seluruh aset digital, terutama di tengah lemahnya volume perdagangan menjelang akhir pekan.
China Berpotensi Membalas, Pasar Waspada
Pemerintah China disebut tengah mempertimbangkan langkah balasan terhadap kebijakan tarif tersebut. Beijing diperkirakan akan membatasi ekspor bahan baku teknologi ke Amerika Serikat, yang dapat memperburuk ketegangan ekonomi global.
Jika eskalasi ini terus berlanjut, pelaku pasar memprediksi fluktuasi tajam di sektor kripto akan semakin intens dalam beberapa minggu ke depan.
Investor Diminta Waspada
Para analis mengingatkan agar investor berhati-hati menghadapi volatilitas tinggi ini. Meski kripto sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian, namun kenyataannya pasar digital tetap sensitif terhadap kebijakan geopolitik.
“Tarif baru ini menciptakan efek psikologis besar bagi pasar. Investor ritel dan institusional sebaiknya memantau situasi makro global sebelum mengambil posisi,” ujar Linda Zhang, pakar ekonomi digital asal Hong Kong.
Kesimpulan
Kebijakan tarif Donald Trump terhadap China pada 11 Oktober 2025 menegaskan bahwa geopolitik tetap menjadi faktor penentu utama pergerakan pasar kripto. Meskipun sifatnya desentralisasi, Bitcoin dan aset digital lain tetap tidak kebal terhadap perubahan kebijakan global.
Baca analisis ekonomi digital dan tren kripto terkini hanya di AgenNews.com.
