Kenaikan Harga Emas 7 Oktober 2025: Dampak Inflasi Global dan Pelemahan Rupiah



AgenNews.com, JAKARTA – Harga emas di pasar domestik kembali mengalami kenaikan signifikan pada Selasa, 7 Oktober 2025, di tengah tekanan inflasi global dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Berdasarkan pantauan dari berbagai sumber resmi seperti Logam Mulia Antam, Pegadaian, dan UBS, harga emas batangan 24 karat hari ini menguat di semua lini.


Kondisi ini menandakan bahwa kenaikan emas akibat inflasi masih menjadi tren utama di pekan pertama Oktober 2025. Para analis memperingatkan bahwa lonjakan harga ini bisa bertahan lebih lama dari perkiraan, seiring dengan ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter yang belum stabil.





Fakta Terbaru: Harga Emas Naik di Semua Jenis



Berdasarkan data dari situs resmi PT Aneka Tambang Tbk (Logam Mulia), harga emas 24 karat per 7 Oktober 2025 naik Rp 7.000 menjadi Rp 2.252.000 per gram, dari sebelumnya Rp 2.245.000 per gram pada 6 Oktober.

Harga jual kembali (buyback) juga naik menjadi Rp 2.027.000 per gram, mencatat kenaikan Rp 7.000 dari hari sebelumnya.


Sementara itu, harga emas dari beberapa lembaga lain juga menunjukkan tren serupa:


  • Galeri 24 Pegadaian: Rp 2.237.000 per gram (naik Rp 7.000)
  • UBS Gold 24K: Rp 2.231.000 per gram (naik Rp 6.000)
  • Buyback Antam: Rp 2.027.000 per gram (naik Rp 7.000)



Kenaikan ini sejalan dengan pergerakan harga emas dunia yang pada perdagangan Senin malam waktu New York ditutup di level USD 3.889 per troy ounce, meningkat sekitar 0,36% dibandingkan hari sebelumnya (sumber: TradingEconomics, Oktober 2025).





Faktor Penyebab Kenaikan Emas: Inflasi dan Ketidakpastian Global




1. Inflasi Global yang Tak Kunjung Reda



Kenaikan harga emas kali ini tak lepas dari inflasi yang masih menjadi momok bagi perekonomian dunia. Menurut laporan IMF Oktober 2025, inflasi global bertahan di level 4,1%, di atas target bank sentral di banyak negara.

Hal ini membuat investor kembali memburu aset aman seperti emas yang dianggap tahan terhadap penurunan daya beli uang.


“Kenaikan emas akibat inflasi ini menjadi cerminan kekhawatiran investor bahwa kebijakan suku bunga tinggi belum cukup menekan harga barang,” ungkap analis pasar komoditas Asia, Selasa (7/10/2025).



2. Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS



Nilai tukar Rupiah pada awal pekan ini terpantau melemah hingga Rp 16.430 per USD, menurut data Bloomberg Index.

Kondisi ini berpengaruh langsung terhadap harga emas domestik, karena harga logam mulia di Indonesia mengikuti pergerakan kurs dolar.



3. Ketegangan Geopolitik dan Krisis Energi



Situasi politik di beberapa kawasan dunia juga mendorong lonjakan harga emas. Ketegangan di Timur Tengah dan lonjakan harga minyak mentah hingga USD 110 per barel memperburuk kekhawatiran inflasi global, mendorong pelaku pasar mengalihkan dana ke instrumen aman seperti emas.





Analisis: Kenaikan Emas Akibat Inflasi Bisa Berlanjut



Menurut IndoGold Research (2025), tren kenaikan harga emas masih akan bertahan sepanjang kuartal IV tahun ini. Jika inflasi global tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, harga emas diperkirakan bisa menembus Rp 2.300.000 per gram di akhir 2025.


Sementara itu, lembaga internasional seperti JP Morgan Global Commodities memperkirakan harga emas dunia berpotensi mencapai USD 3.950–4.000 per troy ounce dalam tiga bulan ke depan.


Di Indonesia, kenaikan emas akibat inflasi juga memperkuat minat masyarakat terhadap investasi logam mulia.

Berdasarkan data Pegadaian Digital 2025, transaksi pembelian emas online naik 17% dibandingkan pekan sebelumnya, dengan mayoritas pembelian berasal dari kelompok usia 25–40 tahun.





Dampak Kenaikan Emas terhadap Masyarakat



Kenaikan harga emas memiliki efek ganda bagi ekonomi nasional:


  1. Bagi investor dan penabung emas, kenaikan ini tentu menguntungkan karena nilai aset meningkat.
  2. Bagi pelaku industri perhiasan, kondisi ini bisa menekan margin keuntungan karena bahan baku menjadi lebih mahal.
  3. Bagi masyarakat umum, terutama yang menabung emas di Pegadaian atau platform digital, momentum ini bisa menjadi peluang investasi jangka menengah.



Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati terhadap potensi fluktuasi mendadak yang bisa terjadi jika bank sentral dunia mulai menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.





Prediksi dan Rekomendasi



Para analis menilai kenaikan emas akibat inflasi kemungkinan masih berlanjut hingga akhir tahun, tetapi dengan laju yang lebih stabil.

Beberapa faktor yang perlu diawasi ke depan antara lain:


  • Perubahan kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve
  • Data inflasi Amerika Serikat dan Eropa
  • Stabilitas nilai tukar Rupiah



Untuk saat ini, emas masih menjadi pilihan utama bagi investor konservatif yang ingin menjaga nilai asetnya dari risiko inflasi.





Kesimpulan



Kenaikan harga emas pada 7 Oktober 2025 menegaskan kembali peran emas sebagai instrumen pelindung nilai (hedging) di tengah inflasi global dan ketidakpastian ekonomi.

Dengan harga emas dunia yang mendekati rekor tertinggi dan Rupiah yang masih lemah, prospek emas ke depan tetap positif, terutama bagi mereka yang menjadikannya investasi jangka panjang.


Emas kembali bersinar ketika nilai uang melemah — menjadi bukti bahwa di tengah badai inflasi, logam mulia tetap menjadi jangkar ekonomi masyarakat.





Call to Action



Ingin tahu lebih banyak tentang tren investasi, inflasi global, dan pergerakan harga emas terbaru?

💰 Kunjungi AgenNews.com di kanal Ekonomi & Keuangan untuk membaca berita terkini seputar kenaikan emas akibat inflasi, serta analisis pasar dari para pakar terpercaya.





Catatan Redaksi AgenNews



Artikel ini disusun berdasarkan data resmi dari PT Antam Tbk (Logam Mulia), Pegadaian Digital, Galeri 24, UBS Gold, serta sumber ekonomi global seperti Bloomberg, IMF, dan TradingEconomics (Oktober 2025).

AgenNews berkomitmen untuk menyajikan informasi akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan investasi, melainkan sebagai bahan informasi publik mengenai tren ekonomi dan harga logam mulia di Indonesia.


Also Read
Latest News
  • Kenaikan Harga Emas 7 Oktober 2025: Dampak Inflasi Global dan Pelemahan Rupiah
  • Kenaikan Harga Emas 7 Oktober 2025: Dampak Inflasi Global dan Pelemahan Rupiah
  • Kenaikan Harga Emas 7 Oktober 2025: Dampak Inflasi Global dan Pelemahan Rupiah
  • Kenaikan Harga Emas 7 Oktober 2025: Dampak Inflasi Global dan Pelemahan Rupiah
  • Kenaikan Harga Emas 7 Oktober 2025: Dampak Inflasi Global dan Pelemahan Rupiah
  • Kenaikan Harga Emas 7 Oktober 2025: Dampak Inflasi Global dan Pelemahan Rupiah
Post a Comment